Telaga Retak

 


telaga retak diketinggian bukit

ditengah kemarau yang tak lagi bernama musim

panas kerontang menyayat hidup menjadi dahaga

mengharap telaga kembali mengalir

memancarkan cahaya para Nabi

 

aku haus...

tubuhku kerdil tak tersentuh air

lantaran telaga itu bersanding mesra dengan 

kemarau panjang

memperkenalkanku pada kegersangan jiwa 

dan kenaifan akal

 

telaga itu telah retak 

menusuk cahaya pusnama

menapaki hidup penuh dahaga

 

Muara, 11 Februari 2011



(Dibukukan dalam antologi puisi terbaik pilihan Oase Pustaka: Dupa yang Mengepul di Langit)

Posting Komentar

0 Komentar