Air Mata Negeriku

 


di tengah garis khatulistiwa

sebuah negeri beralas permata

menjelma istana raja

bersenandung lagu, negeri merdeka

 

 kini...

negeriku menangis

tampak seperti pengemis

hingga suarapun sekedar suara yang tertulis 

menghias wajah hipokrit dan hati penuh najis


negeri bersipuh di ujung nestapa

melepas jiwa pahlawan bangsa

merdeka!

sekedar di lisan saja


oh.. negeriku sayang

melebur malang jiwa telanjang

menutup cakrawala siang

sejak itu, di tepi batu karang


Totale, 16 April 2011

 

(Dibukukan dalam antologi puisi terbaik pilihan Oase Pustaka: Dupa yang Mengepul di Langit)


Posting Komentar

0 Komentar